Taman Nasional Way Kambas
Lampung Timur - Taman Nasional Way Kambas di pulau Sumatera di ujung selatan di provinsi Lampung. 110 km dari Bandar Lampung terdapat Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way Kambas adalah salah satu cagar alam tertua di Indonesia. Taman Nasional way kambas menempati 1300 km2 dari hutan dataran rendah pantai sekitar sungai Way Kambas di pantai timur Provinsi Lampung. Way Kambas didirikan sebagai cagar oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1937, semuanya tahun 1949 sampai 1974 itu intensif, penambangan pada tahun 1978 diusulkan sebagai taman nasional dengan deklarasi sementara pada tahun 1989 dan deklarasi akhir tahun 1997, secara resmi didirikan pada tahun 1985. Pusat pelatihan gajah yang terletak 9 km dari pintu masuk Taman Pelangi Jalan sebuah penelitian yang bertujuan untuk melindungi keberadaan gajah dan pada saat yang sama menciptakan saling menguntungkan untuk kedua gajah dan manusia.
Gajah Sumatera merupakan salah satu dari tiga subspesies yang diambil dari gajah Asia yang merupakan hewan asli dari pulau Sumatera. Perbedaan secara umum, gajah Asia lebih kecil dibandingkan dengan gajah Afrika. Gajah Asia dan Gajah Sumatera merupakan yang terkecil, dengan ketinggian berkisar antara 2 meter sampai 3,2 meter. Namun sekarang ini sangat sulit untuk memperkirakan berapa jumlah mereka, karena penambahan dan perluasan lahan hutan semakin tidak terkendali.
Selain konservasi gajah di sini juga terdapat konservasi badak Sumatera dan ada variasi fasilitas Rino. Jika anda ingin berkunjung melihat badak Sumatera ini anda harus mempunyai izin khusus, jika tidak memiliki izin khusus anda tidak bisa melihat penangkaran alami badak Sumatera ini. Selain itu Taman Nasional Way Kambas juga rumah bagi banyak flora eksotis di antaranya adalah api-api, pidada, gelang, salam, Rawang, Ketapang, Cemara laut, pandan, Puspa, Meranti minyak dan Ramin.
Jika anda ingin menggunakan kendaraan umum, yang paling mudah adalah naik bus dari terminal Rajabasa menuju Way Jepara. Lalu turun di Gajah batu di desa Rajabasa lama Way Jepara. Selanjutnya naik ojek atau sepeda motor ke way kanan atau pusat pelatihan gajah yang merupakan pintu masuk ke Taman Nasional Way Kambas. Jika untuk penghobi fotografi disarankan agar datang lebih pagi sebelum jam 06.00, karena setelah jam pukul 06.00 pagi pawang-pawang telah melepaskan gajah ke Padang rumput laut terpisah, jadi para photografi hanya menemukan sedikit gajah yang terlihat.
Selain pada pagi hari moment berfoto terbaik para fotografer juga bisa ditemukan pada sore hari menjelang senja, karena gajah yang berada di Savana dikumpulkan kembali ke lapangan oleh pawang pawang. Anda bisa mengabadikan siluet gajah dan aktivitas mereka pada saat ini dan disarankan juga ada baiknya anda menginap semalam karena momen dari sunrise hingga Sunset akan didapat. Untuk memotret segala binatang yang cukup bagus membutuhkan waktu dan kesabaran, kunci inilah yang membuat foto anda akan semakin menarik.
Gajah Sumatera merupakan salah satu dari tiga subspesies yang diambil dari gajah Asia yang merupakan hewan asli dari pulau Sumatera. Perbedaan secara umum, gajah Asia lebih kecil dibandingkan dengan gajah Afrika. Gajah Asia dan Gajah Sumatera merupakan yang terkecil, dengan ketinggian berkisar antara 2 meter sampai 3,2 meter. Namun sekarang ini sangat sulit untuk memperkirakan berapa jumlah mereka, karena penambahan dan perluasan lahan hutan semakin tidak terkendali.
Selain konservasi gajah di sini juga terdapat konservasi badak Sumatera dan ada variasi fasilitas Rino. Jika anda ingin berkunjung melihat badak Sumatera ini anda harus mempunyai izin khusus, jika tidak memiliki izin khusus anda tidak bisa melihat penangkaran alami badak Sumatera ini. Selain itu Taman Nasional Way Kambas juga rumah bagi banyak flora eksotis di antaranya adalah api-api, pidada, gelang, salam, Rawang, Ketapang, Cemara laut, pandan, Puspa, Meranti minyak dan Ramin.
Jika anda ingin menggunakan kendaraan umum, yang paling mudah adalah naik bus dari terminal Rajabasa menuju Way Jepara. Lalu turun di Gajah batu di desa Rajabasa lama Way Jepara. Selanjutnya naik ojek atau sepeda motor ke way kanan atau pusat pelatihan gajah yang merupakan pintu masuk ke Taman Nasional Way Kambas. Jika untuk penghobi fotografi disarankan agar datang lebih pagi sebelum jam 06.00, karena setelah jam pukul 06.00 pagi pawang-pawang telah melepaskan gajah ke Padang rumput laut terpisah, jadi para photografi hanya menemukan sedikit gajah yang terlihat.
Selain pada pagi hari moment berfoto terbaik para fotografer juga bisa ditemukan pada sore hari menjelang senja, karena gajah yang berada di Savana dikumpulkan kembali ke lapangan oleh pawang pawang. Anda bisa mengabadikan siluet gajah dan aktivitas mereka pada saat ini dan disarankan juga ada baiknya anda menginap semalam karena momen dari sunrise hingga Sunset akan didapat. Untuk memotret segala binatang yang cukup bagus membutuhkan waktu dan kesabaran, kunci inilah yang membuat foto anda akan semakin menarik.
0 komentar:
Posting Komentar